"Gerakan menanam itu merupakan program
penanaman satu miliar pohon (One Billion Indonesian Tree/OBIT)," pelaksanaan
program OBIT guna penghijauan dan pelestarian hutan dan lahan. Gerakan penghijauan itu memiliki nilai ekonomis bagi
masyarakat juga mengantisipasi pemanasan global. Pemerintah daerah tahun 2012 menargetkan program OBIT
sebanyak enam juta pohon. Penanaman pohon itu, kata dia, nantinya akan
dibagikan kepada masyarakat secara gratis untuk penghijauan hutan maupun daerah
aliran sungai. wilayah Kabupaten Tegal merupakan kawasan hulu sehingga perlu
pelestarian lingkungan hutan dan lahan. gerakan
menanam pohon dapat meningkatkan pendapatan ekonomi. menanam pohon albazia sebab 4-5 tahun dapat menghasilkan
pendapatan ekonomi. Dengan berbagai program rehablitasi dan penghijauan tentu
tingkat kerusakan hutan dan lahan berkurang. Bibit
yang dibagikan itu antara lain adalah mahoni, albasia, manglid, sukun, dan
tanaman hortikultura. "
BUNIA INSAN KARIMA
Jumat, 03 Agustus 2012
PAUD INSAN MULIA
PENDAHULUAN
Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul termulia, kepada keluarga dan para sahabatnya. Seringkali orang mengatakan: “Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya” . Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadipusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air. Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat “umat terbaik”, sebagaimana dinyatakan Allah ‘Azza Wa lalla dalam firman-Nya:
Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul termulia, kepada keluarga dan para sahabatnya. Seringkali orang mengatakan: “Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya” . Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadipusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air. Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat “umat terbaik”, sebagaimana dinyatakan Allah ‘Azza Wa lalla dalam firman-Nya:
TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Banyak penulis dan
peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka
berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang ini, hal yang tentu saja
bermanfaat. Apa yang mereka katakan kami ringkaskan sebagai berikut: ” Nyatalah
bahwa pendidikan individu dalam islam mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu,
yaitu: menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak
membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya
yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.”
(Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Mu’atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at
Thiflil Muslim wa Thuruq ‘Ilajiha, hal. 76.
MEMPERHATIKAN ANAK PADA USIA ENAM TAHUN PERTAMA
Periode pertama dalam
kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan
paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam
pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periede ini,
nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengannyata pada kepribadiannya ketika
menjadi dewasa. (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat as Salbiyah.) Karena
itu, para pendidik perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam
periode ini. Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat kami
ringkaskan sebagai berikut:
1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua,
terutama ibu.
2.
Membiasakan anak
berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya.
3.
Hendaklah kedua
orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.
4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam
pergaulannya.
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)
Langganan:
Postingan (Atom)